Saya seorang yang lemah. Semua kekuatan yang saya tunjukkan selalunya bukanlah kekuatan sebenar tetapi kekuatan yang saya ambil dari sumber lain, orang lain, selain yang dianugerahkan oleh Allah pada masa itu.
Saya tidak tahan diuji, apatah lagi jika ujian itu melibatkan orang-orang yang saya sayangi. Mungkin saya tunjukkan wajah dan mengeluarkan kata-kata berani, tetapi di dalam hati saya tetap calar balar. Dan jika hati itu terus terusan cedera, saya risau lama kelamaan ianya menjadi keras, sama seperti kulit yang pernah ditoreh dan kemudian berbekas. Saya risau lama kelamaan saya kehilangan jiwa.
Oleh itu, sebelum hati saya berbekas dengan luka-luka, saya cuba elakkan ianya cedera. Mungkin itu bunyinya seperti orang pengecut, orang yang lari dari masalah, tapi kekuatan saya ada batasnya. Saya tahu saya seorang yang lemah.
Cintamu bagai cahaya mentari yang membakar wajahku. Meskipun sekilas kurasakan, namun akan menjadi bekal hingga akhir zaman.
No comments:
Post a Comment